Sirkulasi Rangers Suaka


Petang ini, aku dan beberapa rangers Suaka singgah di kediaman pers mahasiswa Gema Suara, Piksi Ganesa. Agendanya untuk sirkulasi tabloid terbaru dan silaturahmi. Memang selalu begini, setiap ada peluncuran produk baru kami saling bertukar. Meski untuk GS sendiri ini kali pertama kami berkunjung.

Setibanya disana, kami disuguhkan banyak senyum dan pelukan hangat. Tak lupa beberapa camilan pengganjal perut yang sudah kami tunggu sedari awal pun dihadirkan -haha bercanda-. Bagiku mereka seperti memberi penawar lelah, setelah dua kampus usai kami kunjungi.

Memang tidak ada hal penting yang kami lakukan. Hanya sharing perihal produk dan kelembagaan. Tapi ini begitu menyenangkan. Dan justru hal ini yang harus ditumbuhkan kembali. Mengingat kini banyak lembaga pers mahasiswa mulai mengekslusivkan diri. Entah apa alasannya, mungkin karena terbawa pecintraan kampus atau ada hal lain yang kami tidak tahu. Oke skip -kembali ke pembicaraan.

Sambutan mereka begitu mesra kurasa terlebih saat malam menjelang. Diterangi redupnya lampu dari ruangan tetangga kami bertukar sapa di ruang petak berukuran 3x3m. Sesekali, gelak tawa menggelegar melengkapi letupan bully-an pada beberapa tubuh. Untung saja ruangan tetangga tidak bereaksi seperti cerita Githa "kadang kalau kita berisik suka dimarahin teh, sampai Dosenya keluar". Wow.

Terimakasih Bundadari, Papadari, Om jelo dan Tante Jeli. Kali ini kodisi aman terkendali. Semua berjalan dengan lancar. Semoga Bapak Dosen tidak menggerutu dan keesokan harinya aku mendengar kabar sekre mereka di segel. Oh no, semoga tidak!

Tapi sungguh, menghabiskan malam beberapa jam bersama mereka memang tidak terasa. Selalu saja ada topik pembicaraan sampai kami tidak menyadari kami duduk berkubu-kubu. Kubiarkan mereka begitu, menemukan keakrabannya sendiri. Walau harus mengawalinya dengan modal dusta -modus-. Yah, seperti yang dilakukan kubu Aulia, Sandi, Majid+adeknya dan aku lupa siapa pria itu yang jelas mereka sampai menjodoh-jodohkan satu sama lain.

Dikubu lain Aad, Fahmi dan Aris asyik dengan topik pembicaraannya. Dan disini Aku, Sri, Githa, Sansan, Lia dan gadis berambut panjang yang aku lupa namanya berdiskusi tentang lembaga kami. Ini semacam obrolan orangtua yang berbicara hal serius dan kubu lain adalah anak-anaknya. Ups --,

Akhirnya, pukul delapan malam kami memutuskan untuk menyudahi pertemuan. Ini sudah malam, kasihan juga mereka yang rumahnya jauh. Tapi aku salut kepada mereka. Selelah apapun air mukanya masih saja ceria. Belum lagi suara mereka yang seperti terompet tahun baru.

Terimakasih Gema Suara, lain kali aku akan singgah lagi bersama rangers lainnya. Do'aku kemudian adalah semoga kalian selalu diberikan semangat untuk berkarya dan semoga silaturahmi kita selalu berjalan dengan baik, amiin. Oh iya ketinggalan, semoga Aris segera memiliki akun twitter. Amiin. Sekian~


[ 9 Maret 2013]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Evaluasi Edisi Februari!

Bermalam di Bandung Barat