Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Anjeuna

Mangsa tepang manah, ratug, tunggul hulu angen. Ngoteap hawana nyedek kanu pikir. Horeang, anjeun nu nyulusup ngagunasika pikir teh. Manah lir wangunan tohaga nu runtuh ku werejit kaasih. Anjeun ulubiung nunda werejit eta. Mangsa dipaluruh, kula nendeun rasa ka anjeun. Lebah manah nu paling jero. Sajeroning samudra nu pinuh ku galura. Kuniang, ngajungkiring cinta lebah dinya. Horeng, cinta, werejit ka anjeun. [4 Agustus 2013] *** Pesan ini masih ku simpan baik-baik, darimu yang mengirimnya malam-malam melalui ponsel. Meskipun aku tidak tahu semua arti setiap katanya tapi aku tahu maksudnya. Terima kasih.

Confession

Gambar
I don't care who you are, where you're from, what you did, as long as you love me.

Aku, Kamu, Kita

Gambar
[Mumun, 13 Juli 2013] Kenapa setiap di foto wajah kita ga pernah bener? Ini perjalanan menuju Punclut untuk pertama kalinya kita berkumpul lagi dalam rangka buka puasa bersama. P erjalanan hidup memang sangat menyenangkan dan penuh cerita, terutama bersama kalian :)

Jobtre di Mizan Publishing

Gambar
bersama Yasmin, penulis cilik,  di SD IT Al Azkar Tangerang :) [Tangerang, 17 Juni 2013] Hidup ini penuh dengan keseimbangan. Selalu ada kelebihan disetiap kekurangan dan Tuhan selalu memberikan suka disetiap duka. Aku senang bisa bertemu denganmu. Begitu juga untuk membaca  Story in Holland karyamu .  Terima kasih Yasmin, sosokmu memberi inspirasi dan semangat untuk kita semua. peserta Anak Indonesia Ayo Menulis di gedung Garaha Dewi Sartika, Bogor [Bogor, 18 Juni 2013] Aku tidak akan terus hidup, begitu juga Kau. Semua akan hilang dan menjadi kenangan. Namun, hanya satu yang akan selalu diingat. Tulisan. Maka, menulislah. launching buku BLINK "a Piece of Lovely Wonderful Journey" di Plaza Blok M, Jakarta [Jakarta, 23 Juli 2013] Hidup adalah pilihan. Meski pilihan itu telah ditentukan. Menjadi orang sukses adalah impian. Walau terkadang kita harus merangkak untuk meraih cahayanya. Selalu lak

Malam di Bulan Juni

Malam di bulan Juni, menuju akhir penanggalan. Aku mendengar ritme nafasmu. Perlahan, di balik pintu, aku tenggelam, diserap malam. #Izinkan mereka Tuhan, amiin.

Selembar Cerita Tentangmu

*Catatan, 26 Maret 2013   Aku tidak pernah mengerti mengapa Tuhan harus memberikan kesempatan aku untuk bertemu denganmu. Kenangan memang terasa indah meski tetap hanya menjadi kenangan. Dan kesalahanku kemudian adalah tidak menyadari keberadaan itu. Entah, mungkin karena tidak ada yang harus dikenang lebih atau karena sikapku yang kurang sensitif dalam hal ini, yang pasti aku merasa terlambat untuk mengenangnya. Itu saja. Sore ini pertemuan kita direstui Tuhan dengan berpayung awan. Meski tak banyak kata yang kau ucapkan. Aku tidak paham. Mungkin jika aku melibatkan  rasa aku tidak akan merasa secanggung ini. Tapi aku juga bukan peramal yang tahu bagaimana perasaannya. Hanya saja aku tiba-tiba teringat keadaan saat aku terpesona oleh kepandaiannya. Aku tidak paham apakah ini hanya kagum atau lebih. Namun yang aku ingat ucapannya kala itu. "Ini bukan semata-mata menolong, hanya saja aku rindu melihatmu". Dan kemudian tadi sore kau mengungkapkan pernyataan yang membuat ak

Sirkulasi Rangers Suaka

Gambar
Petang ini, aku dan beberapa rangers Suaka singgah di kediaman pers mahasiswa Gema Suara, Piksi Ganesa. Agendanya untuk sirkulasi tabloid terbaru dan silaturahmi. Memang selalu begini, setiap ada peluncuran produk baru kami saling bertukar. Meski untuk GS sendiri ini kali pertama kami berkunjung. Setibanya disana, kami disuguhkan banyak senyum dan pelukan hangat. Tak lupa beberapa camilan pengganjal perut yang sudah kami tunggu sedari awal pun dihadirkan -haha bercanda-. Bagiku mereka seperti memberi penawar lelah, setelah dua kampus usai kami kunjungi. Memang tidak ada hal penting yang kami lakukan. Hanya sharing perihal produk dan kelembagaan. Tapi ini begitu menyenangkan. Dan justru hal ini yang harus ditumbuhkan kembali. Mengingat kini banyak lembaga pers mahasiswa mulai meng ekslusiv kan diri. Entah apa alasannya, mungkin karena terbawa pecintraan kampus atau ada hal lain yang kami tidak tahu. Oke skip -kembali ke pembicaraan. Sambutan mereka begitu mesra kurasa

Aku Rindu Putih Abu

Siang ini berselancar dijejaring sosial ternyata sangat mengasyikan. Meski tidak seramai malam. Terutama bertukar sapa dengan sahabat lama. Oh senangnya. Menguntai cerita berjam-jam dan saling melontar kata rindu menjadi pemandangan yang biasa.  Namun aku senang berada pada moment ini. Rasanya seperti bereinkarnasi, kembali pada masa berseragam putih abu. Pikirku kemudian terbang menjelajah masa lalu dimana kami selalu bersama-sama. Bahkan Aku masih ingat kejadian konyol yang pernah kami lakukan. Ah, tiba-tiba saja aku merasa sedih. Aku merasa kehilangan. Kehilangan moment-moment ketika kami makan bersama saat jam istirahat, shalat dhuha bersama, contek-contek via hape -dan sumpah ini niat banget, kita kompak ganti kartu satu kelas, gara-gara promosi Devi-, terus nonton bareng, masak-masakan, ngeliwet, jalan-jalan ke Kebon Binatang, poto-poto di kebuh teh Lembang, renang ke Garut, panen jagung dan yang hal paling konyol adalah tantangan nembak cowok dengan bayaran 2500 perak

Hidup Sehat Untuk Masa Depan

Senangnya, hari ini mendengar kabar dari sekre kalau layout sudah selesai. Itu pertanda esok aku akan meluncur ke percetakan kemudian persiapan sirkulasi massal. Yippiii, Aku akan kembali hidup sehat :) Maaf, maksudku aku ingin hidup teratur bersama jadwal mingguan yang selalu kubuat. Kutargetkan sampai akhir minggu ini aku akan pulang larut malam. Ya, supaya Nyonya Besar tidak selalu berpesan "jangan pulang malem-malem, iaa" saat aku pamit pergi kuliah. Tentunya bukan tanpa alasan. Banyak hal yang kemudian menjadi tugasku ke depan. Aku memiliki tanggungjawab untuk mengatur dan terjun langsung ke lapangan usai turun cetak. Dan aku menargetkan akhir minggu ini usai. Amin, semoga dan harus! Namun bukan berarti aku tidak akan berkunjung ke rumah keduaku. Ikatan emosional dengan tempat itu sampai kapanpun tidak akan luntur. Hanya saja aku akan lebih baik dalam manajemen waktunya. Berimbanglah, 60% kampus dan 40% Suaka. Tidak bermaksud melepas tanggungjawab. Tapi

Evaluasi Edisi Februari!

Tidak semua orang bisa menyeimbangi kemampuan verbal dan nonverbal. Terkadang ada orang yang mahir menulis namun sedikit sulit mengungkapkan idenya lewat verbal. Begitupun sebaliknya. Tapi, apalah guna jika salah satu dari kedua kemampuan itu tidak diaplikasikan. Hanya sekedar wacana, itu biasa. Disebuah lembaga yang sedang saya geluti. Hal ini menjadi perdebatan keras. Jelas, karena terbukti dengan kurang produktifnya anggota. Dan yang lebih fatal lagi kemoloran akut dateline produk. Padahal produk adalah citra lembaga. Wacana yang berekspektasi tinggi sangat saya apresiasi. Namun untuk tatanan aplikasi, belum ada kejelasan bagaimana strategi meraih tujuan. Ini hanya onani wacana . Dan melihat pada kacamata komunikasi ini tak lebih sebagai pencitraan. Berbicara masalah produk bagi saya itu adalah sebuah harga diri. Pihak internal dan eksternal memperhitungkan dan menilai keberadaan lembaga dari hasil kreativitas kami yaitu media. Saya menganggap media kami adalah

Urat Syarafku Tegang

Tulisan kali ini kubuat agak sedikit kasar. Maaf ini tak seperti biasanya. Tidak akan panjang lebar. Cukup beberapa bagian saja. Aku sedang kesal dan urat syarafku tegang. Aku tidak begitu paham penyebab utamanya, tapi aku coba untuk mengevaluasi dari rentetan kejadian hari ini. Angkot Tidak Mempunyai Mata   Tadi pagi aku membuat janji dengan teman untuk pergi bersama ke markas besar para rangers. Kami menyepakati untuk bertemu di jalan depan rumahnya. Usai tiba disana, aku mengirim pesan untuk mengabarkan bahwa aku sudah sampai. Kemudian aku memarkirkan motor agak menyudut ke perbatasan trotoar. Sambil menunggu, sesekali aku membuka ponsel berharap ada pesan masuk darinya. Kala itu aku sadar, di belakangku ada angkot yang sedang ngetem. Lalu aku berinisiatif memindahkan posisi motor. Tak berapa lama aku merasa ada pesan masuk pada ponsel. Kemudian ku baca. Ketika hendak membalas pesan tiba-tiba saja ponselku terjatuh. Seperti ada dorongan keras dari belakang, yang terny