Perempuan akan jatuh cinta sebanyak tiga (3) kali dalam hidupnya: Pertama, ketika ia lahir dan melihat ayahnya; Kedua, ketika ia bertemu dengan teman hidupnya; Ketiga, ketika ia mengetahui ada janin calon bayi dirahimnya. (Nirra) Siapa yang tidak berbangga hati ketika mengetahui ada calon bayi dirahimnya. Memiliki keturunan bagai menyempurnakan peran kita sebagai perempuan. Begitu lihat ada dua garis merah di alat tespeck, tiba-tiba mataku basah. Ada perasaan yang tidak bisa diungkapkan. Antara kaget, bahagia, terharu dan sedih. Iya sedih. Aku jadi teringat anakku yang pertama. Kepergian Izza memang menjadi pukulan berat dalam hidupku dan suami. Bagaimana tidak, begitu cepatnya Allah mempercayai kami keturunan. Selang dua bulan kami menikah kemudian aku dinyatakan positif hamil. Namun, takdir itu pula yang membersamai kami. Selama 27 jam Izza bertahan hidup akhirnya ia pergi dan kami harus kehilangan cinta pertama. Ya, Izza adalah cinta pertama kami. Aku ...
Siang ini berselancar dijejaring sosial ternyata sangat mengasyikan. Meski tidak seramai malam. Terutama bertukar sapa dengan sahabat lama. Oh senangnya. Menguntai cerita berjam-jam dan saling melontar kata rindu menjadi pemandangan yang biasa. Namun aku senang berada pada moment ini. Rasanya seperti bereinkarnasi, kembali pada masa berseragam putih abu. Pikirku kemudian terbang menjelajah masa lalu dimana kami selalu bersama-sama. Bahkan Aku masih ingat kejadian konyol yang pernah kami lakukan. Ah, tiba-tiba saja aku merasa sedih. Aku merasa kehilangan. Kehilangan moment-moment ketika kami makan bersama saat jam istirahat, shalat dhuha bersama, contek-contek via hape -dan sumpah ini niat banget, kita kompak ganti kartu satu kelas, gara-gara promosi Devi-, terus nonton bareng, masak-masakan, ngeliwet, jalan-jalan ke Kebon Binatang, poto-poto di kebuh teh Lembang, renang ke Garut, panen jagung dan yang hal paling konyol adalah tantangan nembak cowok dengan bayaran 2500 p...
Hari ini Mama marah besar. Tadi sore selesai mandi saya langsung keluar kamar mendengar kebisingan diruang tamu. Mama dengan suaranya yang menggelegar memanggil adik lelaki saya Ajat untuk segera duduk disampingnya. Saya tidak tahu benar apa yang menjadi penyebab kemarahan Mama. Saya rasa itu pemandangan biasa. Karena sudah menjadi maklum jika adik saya sering membuat Mama kesal. Namun rasanya kali ini sedikit berbeda. Mama benar-benar geram. Wajahnya merah padam menahan kesal. Saya merasa iba melihat adik saya. Rasanya tidak tega. Saya hanya diam tidak mengerti. Ini adik lelaki saya, Luhur Daradjat yang akrab dipanggil Ajat Lalu saya mencoba masuk ke kamar Mama. Disana ada adik kecil saya, Bebe sedang berbaring. Belum juga saya melemparkan pertanyaan terdengar suara segukan. Oh ternyata adik saya ini sedang mengangis. Mungkin ia pun sama merasakan kesedihan yang kakanya rasakan. Saya menjadi pensaran. Kemudian menghampiri Mama dan duduk dikursi dekat adik s...
Komentar